Sinopsis K-Drama Memories of the Alhambra Episode 2

Sinopsis Drama Memories of the Alhambra

indokpopers.com - Episode 1 dari drama ini tampaknya membuat kalian penasaran bagaimana kelanjutan dari cerita di antara Jinwoo dan Heejoo. yuk daripada penasaran, kita langsung saja simak sinopsis drama memories of the Alhambra episode 2 berikut ini.

Setelah kelelahan karena berkelahi dengan bos di video game sepanjang malam dan frustasi terhadap kekacauan yang terjadi di hostel. Jin-woo berteriak pada Hee-joo bahwa jika dia kehilangan kesepakatan bisnisnya yang sangat menguntungkan, itu semua akan menjadi salahnya. Heejoo yang kaget memeluk tumitnya dan menangis.

Jin-woo melanjutkan panggilannya dengan A, yang mengatakan kepadanya bahwa karena Se-joo, penemu permainan, adalah seorang yatim piatu dan masih di bawah umur, maka kakak perempuannyalah yang akan menjadi wali dan memegang semua hak hukum. Mata Jin-woo melebar ketika A mengatakan bahwa namanya adalah Jung Hee-joo, dan bahwa dia mengelola Hostel Bonita.

Dia berbalik untuk menatap Hee-joo, terlambat menyadari bahwa dia baru saja menghina dan mempermalukan orang yang paling dia sukai jika dia akan mendapatkan hak atas game ini. Dia bersandar di ambang pintu, menatapnya dengan saksama, tersenyum manis kepadanya.

Seorang tamu meminta Jin-woo untuk melihat kembali makanannya, dan Jin-woo tiba-tiba bersikap manis dan ramah. Dia berpura-pura menderita kehilangan ingatan jangka pendek dan mengaku tidak tahu apa yang baru saja terjadi, bersikeras bahwa dia terlalu baik untuk pernah berteriak pada siapa pun dan membuat mereka menangis. Dia pun kemudian meninggalkan ruangan.

Beberapa waktu di masa lalu, Se-joo mengemasi tas di ruang kotor di hostel sambil menonton berita dari pameran Mobile World Congress IT di Barcelona. Lensa kontak baru perusahaan Jin-woo, yang sedang dikembangkan untuk digunakan dengan program augmented reality yang tengah dalam masa pengembangan.

Se-joo diketahui tengah menganggur setelah lulus dari sekolah kejuruan, dan dia akan berusia delapan belas tahun. Dia memberi tahu keluarganya bahwa dia akan pergi ke Barcelona untuk menemui seorang teman, dan dia memberi tahu Hee-joo bahwa dia tidak yakin kapan dia akan kembali. Dia sudah pergi seminggu ketika Jin-woo datang ke Granada untuk mencarinya, tetapi keluarganya tampak lebih frustrasi daripada khawatir dengan kepergiannya.

Jin-woo bertanya pada A tentang Hee-joo, tetapi tidak banyak informasi tentang dia selain bahwa dia memiliki banyak pekerjaan, menjadi satu-satunya orang dalam keluarga yang dapat bekerja. Dia telah menjalankan hostel sejak orang tuanya meninggal, ditambah dia seorang pemandu wisata, seorang penerjemah, dan dia bahkan bekerja di toko yang membuat gitar.

Karena Hyung-seok belum menghubungi keluarga Se-joo, Jin-woo menebak bahwa dia tidak tahu Se-joo adalah anak di bawah umur. Dia masuk ke dalam karena para tamu sedang bersiap untuk sarapan, di mana Hee-joo cemberut gelap padanya, tetapi ia mengambil tempat duduk dan memasang senyumannya yang paling menawan.

Hee-joo tidak terkesan, menolak untuk berbicara dengannya dan duduk di ujung meja bahkan setelah dia menarik keluar kursi untuknya. Jin-woo harus bersusah payah menguping pembicaraan Hee-joo dan neneknya yang tengah membicarakan Se-joo.

Mereka menyebutkan bahwa Se-joo menelepon mereka tadi malam dari telepon umum (mungkin tepat sebelum dia menelepon Jin-woo) dan dia naik kereta pulang hari ini. Hee-joo mengatakan bahwa Se-joo harus tiba pukul delapan pagi, jadi Jin-woo berpura-pura memiliki pertemuan darurat dan pergi dengan terburu-buru.

Dia mulai memanggil taksi, tetapi Sekretaris Seo tiba-tiba menjemput dengan mobil sewaan. Jin-woo mengambil kuncinya dan menyuruh Sekretaris Seo ke hostel, menginstruksikannya untuk membeli bunga untuk Hee-joo di jalan. Sekretaris Seo menganggap bahwa penerbangan mendadak Jin-woo ke Granada juga untuk urusan percintaan dan ia mengingatkannya bahwa perceraiannya belum final, tetapi Jin-woo memberitahunya bahwa Hee-joo hanyalah calon mitra bisnis.

Sekretaris Seo menawarkan untuk merayunya dengan ketampanan atasannya, dan mereka terlibat dalam diskusi yang serius di tengah jalan tentang siapa di antara mereka yang lebih tampan. Sekretaris Seo nyeletuk bahwa ibunya berpikir dia tampan, Jin-woo mengatakan bahwa wajah seperti dia tidak pernah dianggap tampan dalam semua sejarah manusia. Sekretaris Seo mengomel, "Inilah mengapa Anda memiliki banyak musuh ..."

Dia menelepon Direktur Park saat dia berkendara ke stasiun kereta, mengakui bahwa dia ingin berbicara dengan Se-joo jauh dari hostel karena telah membuat kakaknya menangis. Dia mengatakan bahwa dia hanya memberinya beberapa saran, tetapi Direktur Park berteriak bahwa saran Jin-woo pasti adalah makian yang keji.

Yang-joo ingin sekali menonton Jin-woo bermain game lagi, melihat kematiannya berulang-ulang. Jin-woo berjanji untuk bermain lagi setelah dia berbicara dengan Se-joo dan mencari tahu mengapa dia menolak uang dari Hyung-seok.

Jin-woo menunggu di stasiun sementara kereta Se-joo tiba, tetapi dia tidak melihat Se-joo turun. Dia berjalan di samping kereta, sambil melewati pria yang tidur di gerbong kereta Se-joo, dan dia muncul kecurigaan. Kereta pun pergi dengan tas Se-joo masih di gerbongnya, ketika Sun-ho menelepon, Jin-woo mengatakan kepadanya bahwa ada sesuatu yang terasa sangat salah.

Sekretaris Seo akhirnya membawa kopernya yang sangat besar ke lantai enam, dan dia meminta Hee-joo membawakan tempat tidur yang lain. Hee-joo mengatakan kepadanya bahwa dia dan Jin-woo tidak boleh tinggal di hostel tersebut, dan dia mengembalikan uang pembayaran Jin-woo bekas menginap semalam, mengatakan bahwa dia akan tahu mengapa.

Jin-woo menelepon Sekretaris Seo dan meminta dia menanyakan Hee-joo di mana adiknya berada. Sekretaris Seo memberikan teleponnya kepada Hee-joo, dan dia dengan cepat menjelaskan alasannya mengusir mereka karena ada terlalu banyak masalah, dan mereka perlu melakukan banyak perbaikan untuk kamarnya.

Jin-woo meminta maaf karena telah marah-marah padanya. Tapi Hee-joo mengatakan dengan manis bahwa semua yang dia katakan itu benar, jadi sekarang dia akan mengatakan sesuatu yang juga benar - rumah itu sudah usang, tetapi dia memiliki hati nurani, jadi dia mengembalikan uangnya. Jin-woo mencoba untuk berbicara, tetapi Hee-joo mengataakan bahwa Jin-woo adalah orang yang berbicara seenaknya, dan memperlakukannya dengan kasar.

Hee-joo berteriak ketika memperingatkan bahwa ruangan di lantai enam itu kotor, dan dia menyarankannya untuk pergi ke hotel. Namun, Jin-woo bersikeras untuk tinggal.

Hee-joo bahkan menghina jam tangannya yang palsu dan transaksi bisnisnya yang bodoh, juga memanggilnya sok tahu sebelum akhirnya berhenti untuk bernapas. Sambil tersenyum, Jin-woo hanya mengatakan bahwa dia benar seorang profesional dan bertanya apakah Hee-joo benar-benar berpikir jam tangannya palsu.

Dia menyerahkan telepon ke Sekretaris Seo (yang menunduk rendah, jelas takut olehnya), dan mengatakan kepadanya lagi untuk pergi dari hostel tersebut. 

Tiba-tiba, Jin-woo melihat seseorang yang membuatnya terpaku di tengah jalan. Namanya Lee Soo Jin (Lee Shi-won), dan dia sedang jalan-jalan dengan saudara perempuannya, Soo Kyung. Jin-woo memberi tahu Soo-jin dengan kaku bahwa dia ada di sini untuk bekerja, kemudian melihat perutnya yang jelas hamil. Kemudian Jin-woo mengucapkan selamat kepadanya. Soo-jin mengatakan kepada Jin-woo bahwa dia ada di sini untuk bertemu suaminya, yang harus datang mendadak ke Granada.

Soo-jin bertanya apakah Jin-woo baik-baik saja, menyebutkan artikel berita yang mengejutkannya, tapi dia hanya mengatakan bahwa mengejutkan orang adalah intinya. Ah, rupanya Soo-jin adalah istri pertamanya, dan dia berada di tengah perceraian kedua. Jin-woo mengatakan bahwa perceraian kedua jauh lebih mudah daripada yang pertama, terutama karena pernikahan ini hanya berlangsung setahun.

Setelah pergi dari hadapan Soo-jin, Jin-woo berdiri di sana berpikir tentang bagaimana dia mengatakan suaminya tiba-tiba harus datang ke Granada kemarin. Jin-woo mengambil lensa pintar dan memasangnya ke matanya, log on, dan memanggil pedang besinya yang berkarat.

Kembali di Seoul, Sun-ho dan Yang-joo menjadi perhatian ketika Jin-woo kembali memainkan permainan tersebut. Dia mendapat peringatan bahwa pengguna baru telah masuk, dan mengabaikan perintah permainan untuk mencari senjata yang lebih kuat, dia menuju ke mobilnya, 

Dia menginstruksikan game untuk melacak pengguna baru, dan drive menuju lokasi yang ditunjukkan. Permainan ini mengarahkan Jin-woo ke lingkungan rumah yang bagus, di mana ia menemukan beberapa NPC Penjaga Aragon yang tersebar di sekitarnya.

Dia keluar dan mengikuti suara seseorang yang sedang bertempur, tetapi bukannya Se-joo yang muncul seperti yang dia harapkan, itu adalah Cha Hyung Seok (Park Hoon) yang tengah bertarung dengan para penjaga. Ketika Jin-woo mendekatinya, dia berkata bahwa Hyung-seok adalah mantan temannya dan salah satu pendiri perusahaannya.

Hyung-seok berbicara lebih dulu, terkejut bahwa ada orang lain yang tahu tentang game tersebut. Dia mengatakan pada Jin-woo untuk menjauhinya karena semuanya sudah berakhir, meskipun dia tampaknya tidak terlalu percaya diri. Jin-woo menjawab dengan santai bahwa panggilan yang dia dapatkan dari Se-joo menunjukkan sebaliknya, karena Se-joo mengatakan dia tidak akan pernah menjual game tersebut ke Hyung-seok.

Jin-woo mengatakan pada Hyung-seok bahwa bahkan jika dia cukup beruntung untuk membeli hak atas game dari Se-joo, dia masih membutuhkan bantuan Jin-woo, karena Jin-woo memiliki lensa pintar. Dia bersumpah untuk tidak membiarkan Hyung-seok menggunakannya, bahkan jika itu berarti kehilangan keuntungan.

Dia memberitahu Hyung-seok untuk berhenti mengejar mimpi dan merawat istrinya yang sedang hamil ... yang ternyata istri pertama Jin-woo, adalah Soo-jin, yang sekarang menjadi istri Hyung-seok.

Mereka pun saling bertarung satu sama lain. Jin-woo berkata "Kehilangan yang paling menyakitkan..." katanya, "...adalah ketika Hyung-seok mengambil istriku."

Mereka masih dalam game, kemudian game itu bertanya apakah mereka ingin membentuk aliansi, atau menjadi musuh. Keduanya menolak aliansi, jadi permainan mengundang mereka untuk berduel untuk meraih poin pengalaman. Hyung-seok terlihat bersemangat, terutama karena levelnya lebih tinggi dari Jin-woo dan memiliki senjata yang lebih baik.

Jin woo memulai pergerakannya sementara dia menerima panggilan dari Direktur Park. Direktur Park menyarankan dia untuk tidak berduel sekarang, karena mereka tahu Hyung-seok tidak menemukan Se-joo, juga. Jin-woo merengek bahwa Hyung-seok memprovokasi dia, tapi Yang-joo berteriak bahwa dia tidak cukup kuat dan pasti akan kalah.

Jin-woo menutup telepon dan Hyung-seok menantang, namun Jin-woo segera log off. Dia menyebut Hyung-seok brengsek karena bertarung dengan orang yang levelnya lebih rendah, dan dia bilang dia akan menelepon Hyung-seok nanti ketika dia sudah siap.

Hyung-seok memanggil seseorang, menanyakan bagaimana Jin-woo bisa tahu tentang game tersebut. Dia menduga bahwa Se-joo menghubunginya, dan dia memerintahkan orang di telepon untuk mencari tahu apa yang mereka sepakati, jika ada.

Ketika Jin-woo pergi, dia berpikir tentang bagaimana dia menghabiskan tiga tahun terakhir untuk mengambil apapun yang diinginkan Hyung-seok. Semakin Hyung-seok menginginkan sesuatu, semakin Jin-woo ingin mengambilnya - jadi dia ingin mengambil game ini lebih dari semua yang ia miliki, dan dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya.

Hee-joo bertemu dengan temannya, Sang-bum, yang mengenalnya cukup baik untuk mengetahui bahwa ketika Jin-woo berteriak padanya, dia menangis. Hee-joo mengatakan dengan bangga bahwa dia memberi mengmbalikan uang Jin-woo dan menyuruhnya pergi, meskipun dia mengakui bahwa itu aneh bahwa Jin-woo terus membual dan memanggilnya profesional.

Sekretaris Seo memberikan Hee-joo kartu namanya, dan Sang-bum mengenali nama J One. Sekretaris Seo mengatakan bahwa CEO J One ingin berbicara dengan Hee-joo, mengaku bahwa CEO tidak lain adalah Jin-woo.

Kemudian, Hee-joo tercengang ketika mendengar tentang Jin-woo. Ketika dia mendengar bahwa dia sangat kaya, hal pertama yang dia pikirkan adalah saat dia menyebut jam tangannya palsu. Sang-bum, yang mengikuti berita Korea, mengatakan kepadanya bahwa istri Jin-woo adalah Go Yu Ra (Han Bo-reum), seorang aktris terkenal, dan bahwa dia baru-baru ini mengajukan gugatan cerai.

Hee-joo takut bahwa Jin-woo berencana untuk menuntutnya. Namun ketika Jin-woo muncul, dia tersenyum ramah. Jin-woo menawarkan Hee-joo jabat tangan dan permintaan maaf saat melampiaskan kemarahan pada dirinya sambil menunjukkan bahwa jam tangannya asli. Dia mengakui bahwa dia juga tidak sopan, jadi Jin-woo bercanda bahwa mereka berdua harus berpura-pura kehilangan ingatan jangka pendek, dan Hee-joo bertanya, "Mengapa, apa yang terjadi pagi ini?"

Sang-bum memperkenalkan dirinya sendiri, memperjelas bahwa ia ada di sini untuk melindungi Hee-joo karena ia adalah bagian dari keluarga. Jin-woo bersikeras untuk berbicara dengan Hee-joo secara pribadi, karena dia tidak mempercayai siapa pun yang menyebut diri mereka 'keluarga', terutama setelah kehilangan dua istri yang merupaka 'keluarga'. Dia mengatakan bahwa apa yang perlu dia diskusikan dengan Hee-joo melibatkan sejumlah uang yang mengubah hidup, jadi Sang-bum pun menyalahkan dirinya sendiri.

Begitu mereka hanya berdua, Jin-woo langsung ke intinya. Dia mengatakan pada Hee-joo bahwa dia adalah seorang investor, dan bahwa dalam setahun, Granada akan terkenal dengan sesuatu selain Alhambra ... sihir. Dia mengatakan bahwa orang akan berduyun-duyun di sini, orang kaya yang hidup untuk bersenang-senang, jadi dia harus memasang lift di Hostel Bonita segera.

Bahkan, ia mengatakan padanya untuk menjual hostelnya dan membeli hotel, menjamin bahwa dalam setahun, semua kamar akan penuh. Hee-joo bertanya bagaimana dia bisa membelinya, dan Jin-woo nyengir bahwa seseorang mungkin akan memberikannya uang kepadanya.

Dia memberi tahu kita bahwa itu adalah hari pertamanya di Granada, dan cerita pun berlanjut ke setahun kemudian. Jin-woo ada di kereta menuju ke Granada, tapi kali ini dia memakai pakaian tua yang berantakan. Saat kereta mendekati stasiun, dia keluar dari tempat duduknya dan berjalan ke pintu, tertatih-tatih dengan berat karena kaki kirinya yang terluka.

Badai bergulung dengan cepat, seperti yang terjadi pada hari Se-joo menghilang. Jin-woo ketakutan dan mengunci dirinya di kamar kecil untuk mengambil pistol. Dia mendengar dua tembakan keluar, dan dia berhenti sejenak.

Jin-woo mendorong pintu ke mobil terbuka dan pergi sambil terus menembak. Dia melewati beberapa pria bertopeng. Kakinya yang terluka tidak lagi menjadi masalah. Dia mergalahkan salah satu pria bertopeng dengan senjata dan mulai menembak oleh dua tangan, dan ketika Jin-woo menembakkan pelurunya, itu tidak membuat orang dengan topeng itu melambat sedikit pun.

Dia bersembunyi di belakang kursi untuk mengisi kembali pelurunya, lalu melompat untuk menembak pria bertopeng lain kemudian menggunakan tubuhnya sebagai perisai. Dia melewatkan satu penyerang yang bersembunyi dan menembakkan tiga tembakan lagi ke badannya, yang akhirnya menghentikannya.

Saat dia melompat dan terus menembak, Jin-woo menceritakan: “Setahun yang lalu, apa yang terjadi dengan masa depan yang saya prediksi untuk Hee-joo? Saya mendapat setengahnya dengan benar. Dan setengah lainnya, aku benar-benar salah. ”

Seorang pria bertopeng perlahan mendekati Jin-woo, petir berkedip di mata birunya saat dia mengangkat senjatanya. Jin-woo juga mengarahkan pistolnya, dan senjata mereka menembaki satu sama lain.

*TO BE CONTINUED*

Bagaimana menurut kalian? pasti penasaran dengan episode selanjutnya. Silahkan tuliskan komentar kalian di bawah ini untuk menanggapi cerita dari drama Memories of the Alhambra diatas ya!

Share this post